Kaum
milenial saat ini didorong untuk memiliki jiwa dan karakter kewirausahaan yang
bisa dirintis sejak dari bangku kuliah sehingga nantinya dapat menyesuaikan
diri dalam kondisi apa pun, peka terhadap lingkungan, serta membuat produk atau
jasa sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Bagi mahasiswa yang tertarik
dengan dunia usaha perlu mempersiapkan pola pikir untuk menjadi wirausaha.
Sejak
tahun 2020 pandemi Covid-19 melanda dunia. Semua orang dituntut untuk
menyesuaikan kebiasaan hidup baru yang disebut new normal. Dunia perdagangan yang selama ini berlangsung secara
langsung, mau tidak mau mulai bergeser melalui online.
Banyak supermarket bahkan mal gulung tikar. Namun, di balik musibah ini bagi
orang yang kreatif dan inovatif bisa menjadi ladang rezeki yang melimpah. Dengan
adanya slogan tetap di rumah telah berdampak pada meningkatnya omzet
perdagangan secara online. Dalam publikasi
berita online CNBC Indonesia 29 Maret 2021 Pukul 13:09 diungkapkan sebagai
berikut.
Hasil riset Lembaga
Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Indonesia (LPEM FEB UI) pada 2020 mencatat bahwa sebesar 42,1% konsumen toko online melaporkan peningkatan pengeluaran
saat pandemi. peningkatan
pengeluaran terjadi pada konsumsi kesehatan, hobi, dan tagihan. Tercatat
terdapat peningkatan 44,3% pengeluaran istri di toko online untuk produk esensial seperti masker, produk kesehatan dan
makanan. Sementara untuk hobi terjadi peningkatan 14,6% dan tagihan sebanyak
19,5%. Berbeda dengan ibu, selama pandemi peningkatan konsumsi anak
terjadi pada produk yang berhubungan dengan games
atau permainan mencapai 32,8%. Sementara itu, untuk produk kesehatan meningkat
35,8% dan tagihan meningkat 14,5%.
Berikutnya untuk suami peningkatan pengeluaran untuk
membayar tagihan seperti listrik, air, dan internet sebesar 22%. Sementara
untuk produk kesehatan terjadi peningkatan 31,2% dan hobi sebanyak 24,6%.
Masih pada hasil riset, tak heran jika berbelanja online kian diminati. Sebanyak 71%
memilih Tokopedia selanjutnya 53% menggunakan platform online lainnya dan 16% orang memilih belanja offline.
Alasan konsumen memilih belanja online karena promo menarik selama PSBB, harga lebih murah, lebih
banyak waktu luang mengakses online shop hingga menghindari kontak virus.
Lebih jauh hasil riset ini juga menjelaskan bahwa
konsumen baru dari kalangan ibu rumah tangga, pelajar, mitra aplikasi online, wirausaha tanpa karyawan, dan
pekerja lepas meningkat saat pandemi.
Bagi konsumen yang bekerja dari kantor, jumlah konsumen
lama tercatat 35%, selanjutnya konsumen baru belanja saat pandemi tapi pernah
belanja sebelumnya tercatat 26%. Adapun untuk konsumen yang baru berbelanja
saat pandemi mencapai 25,5%.
Data menarik lainnya adalah, jumlah konsumen dari
kalangan pelajar yang berbelanja melalui online
saat pandemi lebih tinggi, yaitu mencapai 14,2%. Tercatat hanya 7,5% pelanggan
lama dan 12,4% pelanggan yang berbelanja secara online saat pandemi, tapi sebelumnya pernah belanja di e-commerce.
"Platform belanja online Tokopedia semakin diandalkan berbagai kalangan. Konsumen
baru dari kalangan ibu rumah tangga, pelajar, mitra aplikasi online, wirausaha tanpa karyawan, dan
pekerja lepas meningkat pada masa pandemi," ujar Kepala LPEM FEB UI, Riatu
Mariatul Qibthiyyah.
Sebelumnya, riset yang sama mengungkapkan bahwa 7 dari 10
pelaku usaha di Tokopedia mengalami kenaikan volume penjualan dengan median
sebesar 133%.
Berdasarkan hasil riset, tiga provinsi dengan peningkatan
penjualan pelaku usaha tertinggi di Tokopedia, yaitu NTB (144,6%), Sulawesi
Tengah (73,4%), dan Sulawesi Selatan (73,3%). Sementara tiga provinsi dengan
peningkatan jumlah pelaku usaha tertinggi di Tokopedia selama pandemi adalah
Bali (66,2%), Yogyakarta (42,2%), dan DKI Jakarta (28,3%).
Berkaca dari hasil riset tersebut, mahasiswa UMBY
memanfaatkan web untuk menjadi technopreneur.
Seperti yang
didefinisikan oleh Collins Dictionary, “technopreneur
adalah wirausahawan yang memulai dan mengelola bisnis teknologinya sendiri.” Technopreneur bukanlah produk, tetapi
prosedur untuk menghasilkan inovasi manusia dengan bantuan teknologi. Ini semua
tentang melakukan perbaikan dengan bantuan kemajuan teknologi untuk suatu
organisasi, negara, dan juga dunia. Jenis kewirausahaan ini telah membawa
banyak manfaat dalam mengurangi biaya bisnis lain. (Gie, accurate.id, 2021).
Dimulai dengan observasi ke pengusaha yang sudah lebih dulu
sukses memanfaatkan teknologi informasi, mahasiswa mulai menemukan ide baru
untuk membuat web untuk menawarkan
produk atau jasa yang sesuai dengan hobi atau keahlian yang selama ini
dimilikinya. Kadang kita tidak mengerti tentang potensi diri yang terpendam.
Penggalian potensi diri sangat penting untuk dilakukan, supaya pengembangan web lebih fokus dan terarah. Setelah ide
muncul dimulailah pembuatan web design.
Dengan dosen pembimbing Imam Suharjo (imam.web.id, 2021) mahasiswa diarahkan step by step untuk mengisi halaman blog-nya, bagaimana terindeks Google, dsb.
Kami yakin mahasiswa UMBY akan menjadi technopreneur
yang andal pada waktu mendatang.
Solusi Massa
BalasHapussolusimassa.com
KLIK DISINI
Platfrom jual beli barang dan jasa, menghubungkan antara penjual dan pembeli, bisa mencari berdasarkan lokasi terdekat.
Mengetahui kebutuhan pasar. tingkatkan penjualanmu disini.
fitur iframe yang bisa menampilkan web kamu disini.
tambahkan Gmaps juga bisa.
Pasang Iklan Gratis! bebes tanpa batas.
Didesain khusus untuk kalangan profesinal namun mudah digunakan.